Berita

Ketua Dewan Pengarah BPIP Bekali Prajurit TNI AL Nilai-nilai Pancasila

BY Humas . 7 Oktober 2022 - 06:43

Jakarta:-Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speech pada Kuliah Umum Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (SESKOAL) di Jakarta, Selasa, (4/10).


Presiden Republik Indonesia ke-5 itu meminta prajurit TNI AL yang akan bertugas itu memahami dan memegang teguh Pancasila serta cara pandang geopolitik dalam menjalankan tugasnya.


Tidak hanya itu, Kuliah Umum dengan tema "Pentingnya arah kebijakan pembinaan Ideologi Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia" itu ia menceritakan sejarah perjuangan para pendiri bangsa.


"Selain menjaga keamaman wilayah kalian juga harus itutetap setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI", ujarnya.


Menurutnya pemahaman terhadap Pancasila, mengajarkan pentingnya kepemimpinan Indonesia bagi dunia, agar dunia bebas dari berbagai bentuk penjajajahan.


"Agar tujuan tersebut tercapai, maka Indonesia harus membangun kekuatan pertahanannya atas cara pandang geopolitik", katanya.


Ia menjelaskan cara pandang geopolitik harus memiliki pemahaman konstelasi geografis, budaya, adat istiadat, sejarah, iklim, cara hidup bangsa, maupun tentang cara bagaimana suatu bangsa bertahan.


"Perlu dipahami bagaimana Pancasila dalam konteks geopolitik, dengan tujuan mewujudkan dunia yang bebas dari berbagai belenggu penjajahan", jelasnya.


Ia juga mengajak kepada para prajurit dan perwira untuk mencontoh Bung Karno dalam membantu negara-negara lain dalam kemerdekaannya.


"Pelajari lah sejarah mengenai Indonesia, dan contohlah Bung Karno", ucapnya.


"Bagaimana lewat Konferensi Asia Afrika tahun 1950-an, Indonesia menjadikan Aljazair menjadi salah satu delegasi di dalam konferensi tersebut", paparnya.


Ia mendorong para perwira yang menimba ilmu di Seskoal, benar-benar menempa diri agar memiliki kualitas pemimpin.


"Saya bilang dari pengalaman saya, kepangkatan bisa dicari. Yang susah jadi leader, pemimpin, sulit dicari pemimpin untuk bisa membawa kapal ke arah tujuan", ucapnya. (ER)