Ketua MPR Sebut Inisiatif Gotong Royong Dibutuhkan Atasi Pandemi COVID-19
BY Pusdatin . 25 Agustus 2021 - 12:29
Jakarta:- Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan 4 Pilar MPR RI dan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) menggelar vaksinasi dosis kedua untuk pelajar. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan inisiatif penyelenggaraan vaksinasi seperti itu sangat penting untuk mempercepat penanganan pandemi.
Kegiatan vaksinasi tersebut turut didukung Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Motor Besar Indonesia (MBI), Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri dan Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), Pansaka, Hotel Sultan Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta serta RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
"Berkat gotong royong tersebut, mereka kini dalam tahap proses penyuntikan dosis kedua vaksin Covid-19 kepada lebih dari 10 ribu pelajar SMP, SMA, Madrasah Aliyah, dan pesantren, serta masyarakat umum dan warga negara asing (WNA). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan vaksinnya, RS Islam Jakarta Cempaka Putih menyiapkan tenaga medis, serta para sponsor seperti GERAK BS, IMI, MBI, FKPPI, dan APLI menyiapkan sarana dan prasarana seperti jarum suntik dan teknis administrasinya lainnya," ujar Bamsoet, Selasa (24/8).
Bamsoet menjabarkan sampai dengan Minggu (22/8), tercatat sudah lebih dari 4,965 miliar dosis vaksin COVID-19 dari berbagai merek farmasi yang disuntikan kepada warga dunia. China berada di peringkat pertama dengan jumlah vaksinasi 1,8 miliar dosis. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat kedelapan dengan jumlah 88.941.175 pemberian dosis vaksin COVID-19.
"Artinya, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia berjalan baik. Tidak kalah cepat dibanding negara-negara besar lainnya. Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat pertama. Disusul Malaysia yang sudah menyuntikan sekitar 31,281 juta dosis vaksin COVID-19. Cepatnya vaksinasi COVID-19 di Indonesia tidak lepas dari kerja keras semua pihak yang telah bergotong royong menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 di berbagai tempat," tutur Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menyampaikan percepatan vaksinasi COVID-19 masih harus terus dilakukan. Sebab, walaupun Indonesia sudah menyuntikkan 88,941 juta dosis vaksin (gabungan dosis 1 dan 2), persentase populasi yang sudah tuntas divaksin masih terbilang kecil, baru mencapai sekitar 11,8 persen.
"Dari target sasaran vaksinasi yang mencapai 208.265.720 warga, penyuntikan dosis kesatu baru diberikan kepada 57,339 juta warga. Sementara penyuntikkan dosis kedua baru diberikan kepada 31,601 juta warga. Masih butuh kerja keras dari semua pihak, agar setidaknya hingga akhir tahun 2021 kita sudah bisa menyuntikan vaksin COVID-19 secara lengkap kepada lebih dari 50 persen populasi. Sehingga awal tahun 2022 sudah bisa tercipta herd immunity, dan Indonesia keluar dari pandemi COVID-19," urai Bamsoet. (mul/ER)